Strategi Pembangunan Manusia
Omas Bulan Samosir, PENELITI SENIOR LEMBAGA DEMOGRAFI FEUI
Sumber : KOMPAS, 25 November 2011
Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa melaporkan bahwa Indeks Pembangunan Manusia Indonesia pada tahun 2011 sebesar 0,617.
Norwegia tetap berada di peringkat pertama dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 0,943 dan Kongo di urutan terakhir dengan IPM 0,286. Dengan nilai IPM di atas, Indonesia menduduki peringkat ke-124, turun dari peringkat ke-108 pada tahun 2010.
Meskipun peringkat IPM Indonesia turun, sebenarnya nilai IPM Indonesia meningkat dari 0,600 pada 2010. Selain itu, kalau pada 2010 Program Pembangunan PBB (UNDP) menghitung IPM untuk 169 negara, tahun 2011 UNDP menghitung IPM untuk 187 negara.
Masuknya 18 negara baru dalam percaturan IPM mengakibatkan pergeseran peta peringkat IPM negara-negara di dunia. Negara-negara ini memiliki tingkat kesehatan, pendidikan, dan ekonomi lebih baik daripada Indonesia, seperti Palau (49), Kuba (51), Seychelles (52), Antigua-Barbuda (60), Lebanon (71), Samoa (99), dan Palestina (114).
Alhasil, banyak negara yang turun peringkatnya, termasuk Malaysia, Thailand, Filipina, dan Indonesia. Di Asia Tenggara, hanya Singapura dan Brunei yang peringkat IPM-nya meningkat pada periode 2000-2011.
Pembangunan manusia adalah tujuan akhir dari pembangunan ekonomi dan merupakan cara terbaik untuk memajukan pembangunan. Pembangunan manusia bertujuan meningkatkan kemampuan penduduk untuk menuju hidup yang lengkap, produktif, dan menyenangkan.
Misalnya, umur panjang, kesehatan baik, terdidik, pendapatan cukup untuk membeli makanan, pakaian, dan tempat tinggal, serta berpartisipasi dalam pengambilan keputusan-keputusan yang menyangkut dirinya.
Untuk meningkatkan pencapaian pembangunan manusia, Indonesia harus meningkatkan strategi pembangunan manusia dalam pembangunan. Strategi pembangunan manusia adalah suatu perubahan besar dalam prioritas pembangunan dengan prinsip menomorsatukan manusia dan menekankan pembentukan modal manusia. Modal manusia memegang peran sentral dalam proses pembangunan.
Investasi modal manusia memberikan keuntungan yang tinggi, menghemat penggunaan modal fisik dan modal alam, menghasilkan pembangunan yang lebih cepat, berkesinambungan, serta lebih merata. Lebih baik meningkatkan akses terhadap sekolah dasar karena keuntungan investasi pendidikan dasar lebih tinggi daripada keuntungan investasi pendidikan menengah dan tinggi. Lebih baik meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar dan obat-obatan preventif karena keuntungannya lebih tinggi daripada investasi rumah sakit dan obat-obatan kuratif. Lebih baik menciptakan lebih banyak pelatihan kejuruan dan program magang karena keuntungannya lebih besar daripada investasi untuk menghasilkan ahli hukum, manajer usaha berkualifikasi tinggi, dan akuntan publik bersertifikasi.
Harus Berbenah Diri
Dalam proses produksi, pekerja-pekerja terlatih dibutuhkan untuk mengoperasikan mesin-mesin. Jasa perjalanan keuangan dan pariwisata butuh pekerja yang melek matematika. Investasi sumber daya manusia perlu untuk kemajuan teknologi yang bersama modal manusia merupakan mesin pertumbuhan ekonomi.
Pembangunan manusia lebih memperhatikan prioritas pengeluaran daripada volume belanja negara. Bagaimana negara menggunakan anggaran lebih penting daripada berapa besar yang dibelanjakan negara. Dengan pemasukan pemerintah sebesar 25 persen dari produk nasional bruto, pemerintah dapat mendanai sumbangan negara terhadap pembangunan manusia dengan merealokasikan belanja dalam pagu pemasukan yang ada tanpa harus menambah pemasukan melalui peningkatan pajak. Model anggaran strategi pembangunan manusia mengalokasikan 20 persen untuk pendidikan dan pelatihan; 20 persen untuk kesehatan, keluarga berencana, dan lain-lain; 18 persen untuk jaminan sosial dan jaminan pangan; 2 persen untuk jaminan ekonomi dan 8 persen untuk perumahan dan sanitasi; 8 persen untuk program kesempatan kerja yang dijamin; 12 persen untuk pelayanan ekonomi; 8 persen untuk angkatan bersenjata; dan 14 persen pengeluaran lainnya.
Berita tentang bangunan sekolah ambruk, murid belajar di tempat terbuka, guru mengajar beberapa kelas, murid sekolah menempuh perjalanan sekian kilometer dan sekian jam untuk ke sekolah, serta keluarga yang makan nasi aking merupakan cermin dari pembangunan manusia di Indonesia selama ini. Indonesia harus membenahi diri jika tak ingin pembangunan manusianya terpuruk lagi. Jika Kepulauan Marshall, Monako, Nauru, dan San Marino—yang tingkat pendidikan dan kesehatannya jauh lebih baik daripada Indonesia—masuk percaturan IPM dunia, bisa jadi Indonesia berada di urutan ke-128 dalam hal pembangunan manusia! ●
Tidak ada komentar:
Posting Komentar