Selasa, 22 Oktober 2013

Penambahan Pesawat Tempur Untuk Meningkatkan Kedaulatan Negara



F16 A/B TNI AU (Suromenggolo)
WONOGIRI - Jajaran TNI AU, akan segera menambah lagi 24 pesawat tempur jenis F-16. Ini menjadi bagian dari upaya melengkapi alusista (alat utama sistem persenjataan) di skwadron Sumatera, dan dalam kiat meningkatkan kekuatan pengamanan negara di wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia.

''Penambahan 24 pesawat itu, bukan pada tahun ini, tapi tahun 2014,'' tegas Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro. Penegasannya ini, Senin (21/10), disampaikan kepada para wartawan, seusai meresmikan Gedong Pusaka Padepokan Sangga Langit di rumah pribadi Begug Purnomosidi, Jalan A Yani 41 Wonokarto, Wonogiri.

Penambahan 24 pesawat F-I6 itu, akan melengkapi alusista pertahanan udara Indonesia, disamping penambahan pesawat tempur Sukhoi, Hawk dan pemilikan pesawat angkut pasukan jenis Hercules. Kata Menhan, penambahan pesawat bukan untuk tujuan melakukan ekspansi, tapi untuk meningkatkan pertahanan kedaulatan negara Indonesia.


Disebutkan, penambahan pesawat tempur tersebut, merupakan bagian dari program penambahan dan modernisasi alusista di Indonesia, yang dalam program lima tahun terakhir ini, dianggarkan dengan dana Rp 150 triliun. Yang anggaran itu, digunakan untuk penambahan alusista di jajaran TNI-AD, TNI-AL dan TNI-AU. Saat ini, tandas Menhan, kekuatan militer Indonesia berada di rangking 15 sampai 19 besar di tingkat dunia. ''Di kawasan Asia Pasific, Indonesia menempati di level middle. Sebab di sana ada kekuatan tinggi yakni Amerika dan Rusia,'' ujarnya.


Menyinggung soal wajib militer, Menhan, menandaskan, tidak ada wajib militer di Indonesia. Yang ada, adalah tentara cadangan. Rencananya, Indonesia akan merekrut sekitar 1.000 sampai 2.000 calon tentara cadangan. Mereka akan dilatih kemiliteran, dan menandatangani kontrak. Penyiapan tentara cadangan ini, diperlukan untuk tugas-tugas saat negara membutuhkan tenaga mereka dalam penanganan bencana alam bukan perang. Inti kekuatan perang, tandas Menhan, yakni untuk mempertahankan kedaulatan negara, tetap berada di pundak TNI.


Upacara peresmian Gedong Pusaka Padepokan Songgo Langit, ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Menhan, dan diteruskan dengan pengguntingan untaian bunga melati yang dipadu dengan daun rontal, oleh Raja Surakarta, Ingkang Sinuhun Susuhunan Paku Buwono (PB) Ke 13 Hangabei.


Bersamaan itu, diumumkan pula adanya pemecahan rekor kolektor terbanyak keris tingkat dunia, yang dilakukan oleh Manajer MURI Sri Widayati SH. Mewakili Direktur MURI Dr Jaya Suprana, Sri Widayati, mengumumkan Begug Poernomosidi menjadi kolektor keris terbanyak di dunia, dengan jumlah sebanyak 1.097 bilah.



  Suara Merdeka  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar