Jakarta : Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, mengaku belum mengetahui ada delapan tentara Australia yang memasuki wilayah Indonesia. Dengan tegas, pria yang akrab disapa Pur ini janji akan menangkap mereka jika benar-benar masuk wilayah Indonesia tanpa izin.
"Kalau tentara Australia sampai masuk itu tidak betul. Kasih tahu ke kita, saya tangkep, kalau dia betul-betul masuk ke wilayah kita. Tidak boleh itu," tegas Purnomo usai pelantikan Kapolri baru di Istana Negara, Jakarta, Jumat (25/10).
Dia menjelaskan, saat ini kedua negara masih membahas mengenai kerjasama keamanan perbatasan dan mencegah masuknya imigran gelap ke Australia. Dalam waktu dekat, menteri imigrasi negeri Kanguru itu akan kembali datang ke Indonesia untuk menindaklanjuti hasil pertemuan bilateral yang berlangsung beberapa waktu lalu.
"Sudah ada pembicaraan, dari sana dipimpin oleh jenderal bintang tiga, dari Indonesia sesmenpolhukam, kemudian kita juga menghormati teritorial kita, menghormati kedaulatan kita dan itu kita lakukan. Jadi enggak ada itu (tentara Australia masuk)," tandasnya.
Seperti diberitakan, diduga delapan anggota Angkatan Darat Australia tengah membangun jaringan untuk menghadang laju para imigran gelap dari Indonesia. Berdasarkan informasi, para tentara tersebut kini sedang berada di wilayah pantai selatan, di antaranya di perairan Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya dan Pangandaran.
Sumber merdeka.com mengatakan, aksi diam-diam tentara negeri Kanguru itu telah diendus oleh intelijen Indonesia. Ke-8 tentara Australia itu membuat jaringan, semacam agen khusus yang terdiri dari warga wilayah selatan untuk melaporkan setiap ada pelolosan imigran gelap menuju Pulau Christmas.
"Menurut informasi, masyarakat tersebut akan dibayar atau digaji Rp 6 juta per bulan. Yang menjadi catatan dan perlu diwaspadai dan diantisipasi adalah wilayah Sulawesi Selatan karena merupakan salah satu daerah yang dijadikan pelarian imigran gelap," ujar sumber itu.
Sumber : Merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar