"SEJUMPUT HARAPAN"
Berdiri tegak mencakar langit
Bersinar menerangi gelapnya malam
Dia kokoh bukan karena pilarnya
Dia indah bukan pula karena ornamennya
Sembilan Dewa menjadi ruh raganya
Ratusan Kurcaci mengisi relung jiwanya
Dia bermartabat karena kedudukannya
Dia akan dimuliakan hanya karena putusannya
Namun…
Retak! Hancur!
Ketika amanah tergadaikan
Pecah! Karam!
Ketika perompak berkeliaran
Mahkota keadilan milik bersama
Dikawal nurani dan harga diri
Merenggut berarti berkhianat!
Mencabik selaput suci keadilan
Melindungi adalah keharusan
Mempertahankan menjadi kewajiban
Panjatkan doa agar tak pernah goyah
Menghadang terpaan dan tikaman dunia
Semoga dia tak pernah berubah
Hingga takdir menyatakan berbeda
***
Merdeka Barat - 28 Oktober 2009
Bersinar menerangi gelapnya malam
Dia kokoh bukan karena pilarnya
Dia indah bukan pula karena ornamennya
Sembilan Dewa menjadi ruh raganya
Ratusan Kurcaci mengisi relung jiwanya
Dia bermartabat karena kedudukannya
Dia akan dimuliakan hanya karena putusannya
Namun…
Retak! Hancur!
Ketika amanah tergadaikan
Pecah! Karam!
Ketika perompak berkeliaran
Mahkota keadilan milik bersama
Dikawal nurani dan harga diri
Merenggut berarti berkhianat!
Mencabik selaput suci keadilan
Melindungi adalah keharusan
Mempertahankan menjadi kewajiban
Panjatkan doa agar tak pernah goyah
Menghadang terpaan dan tikaman dunia
Semoga dia tak pernah berubah
Hingga takdir menyatakan berbeda
***
Merdeka Barat - 28 Oktober 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar