Anggota Komisi III DPR RI, Khatibul Umam Wiranu menyatakan, terjadinya ledakan di vihara Ekayana, Jakarta Barat karena tiga faktor.
Pertama, lemahnya inteligen dalam melakukan deteksi dini atas jaringan teroris yang belum mati di tanah air.
Faktor kedua, katanya, ketidakkompakan Densus 88 dengan TNI sehingga celah tersebut dimanfaatkan kelompok teroris. Ketidakkompakan antara aparat Densus 88 dengan pihak TNI yang terkesan tidak diikutsertakan dalam upaya pemberantasan, pencegahan, dan peredaman gerakan terorisme sangat disayangkan.
"Harus diakui bahwa aparat TNI selama 30 tahun lebih (era Orba) sudah terbukti mampu menangani problem terorisme saat itu. Sayang sekali jika aparat TNI tidak dilibatkan dalam penanggulangan terorisme," kata Khatibul kepada ANTARA News, Jakarta, Senin.
Faktor ketiga, lemahnya pengawasan masyarakat dan kesadaran masyarakat, serta kegotongroyongan semua pihak dalam menghadapi terorisme.
"Masyarakat diminta proaktif untuk melakukan tindakan pencegahan, pengawasan. Ketiga hal tersebut yang membuat terorisme tetap terus ada di tanah air kita tercinta," pungkas Khatibul. (Antara)
"Harus diakui bahwa aparat TNI selama 30 tahun lebih (era Orba) sudah terbukti mampu menangani problem terorisme saat itu. Sayang sekali jika aparat TNI tidak dilibatkan dalam penanggulangan terorisme," kata Khatibul kepada ANTARA News, Jakarta, Senin.
Faktor ketiga, lemahnya pengawasan masyarakat dan kesadaran masyarakat, serta kegotongroyongan semua pihak dalam menghadapi terorisme.
"Masyarakat diminta proaktif untuk melakukan tindakan pencegahan, pengawasan. Ketiga hal tersebut yang membuat terorisme tetap terus ada di tanah air kita tercinta," pungkas Khatibul. (Antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar