Roket TNI Lapan (photo: Defense Studies) |
MoU dibuat terkait perjanjian kerja sama antara Direktorat Topografi Angkatan Darat dengan LAPAN tentang pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi kedirgantaraan.
“Beberapa kemampuan LAPAN nanti akan kita manfaatkan untuk kepentingan TNI AD,” ujar Jenderal Budiman.
Hal itu meliputi teknologi penerbangan roket, satelit penginderaan jarak jauh, sains antariksa, sains atmosfir dan teknologi UAV (Unmanned Aerial Vehicle) / pesawat tanpa awak untuk melakukan pengintaian dan mendukung program pembangunan pertahanan negara.
Untuk kerja sama dengan LAPAN ini, TNI AD mengeluarkan anggaran Rp 3,5 miliar.KSAD menjelaskan teknologi penginderaan jarak jauh yang dimiliki LAPAN dapat membantu TNI dalam kepentingan survei dan mapping, geospacial inteligent, monitoring pengamanan wilayah. “Kami akan melakukan pemantauan melalui satelit untuk menjaga wilayah perbatasan,” ucapnya.
Untuk teknologi roket, LAPAN membantu pengembangan missile jarak jauh.Jenderal Budiman juga mengatakan keahlian LAPAN juga dapat mendukung TNI dalam tugas operasi seperti SAR, penanggulangan bencana alam, terorisme, dan sebagainya.
Pansus RUU Keantariksaan Kunjungi LAPAN. 18-Feb-2013 (photo: dpr.go.id) |
“Lapan tetap bekerja sama dengan industri untuk membangun kompetensi industri tersebut dalam melayani Angkatan Darat,” katanya.
Ia mencontohkan, perusahaan di industri pertahanan yang biasa bekerja sama dengan TNI antara lain PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia.
Selain bekerja sama dengan TNI AD, LAPAN juga telah bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut. Bahkan, ke depan LAPAN tengah menyusun kerja sama dengan TNI Angkatan Udara dalam pengembangan teknologi kedirgantaraan. (republika.co.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar