TNI Angkatan Udara belum memutuskan pengganti pesawat tempur F-5 Tiger yang memasuki masa pensiunnya, namun demikian TNI AU menginginkan pesawat pengganti F-5 Tiger memiliki teknologi yang tinggi seperti pesawat tempur dari Rusia Sukhoi SU-35.
"Kami sudah melakukan kajian-kajian untuk mencari pengganti F-5 Tiger. Kajian tersebut telah disampaikan kepada Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Mabes TNI," kata Kepala Staf TNI AU (KSAU) Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia usai membuka Rapim TNI AU 2014, di Mabesau Cilangkap, Jakarta Timur, Senin.
Sukhoi SU-35 |
Dalam kajian tersebut, TNI Angkatan Udara merekomendasikan sejumlah pesawat tempur canggih pengganti F-5 Tiger, antara lain, pesawat tempur Sukhoi SU-35 buatan Rusia, F-16 Fighting Falcon di atas blok 24 buatan Amerika Serikat, F-15 Strike Eagle buatan Amerika Serikat, atau SAAB Gripen buatan Swedia.
Namun, TNI AU membuat peringkat dari pesawat-pesawat tersebut sesuai kebutuhannya. "Pada urutan pertama adalah Sukhoi SU-35, disusul SAAB Gripen, dan terakhir adalah F-15 Strike Eagle," kata KSAU.
Ia menambahkan, ketiga pesawat pengganti itu dipilih karena daya tangkal yang mumpuni, termasuk faktor persenjataan, perawatan, dan lainnya.
SAAB Gripen |
KSAU menginginkan pemerintah segera membeli pesawat tempur pengganti F-5 Tiger pada periode 2015-2019. Idealnya, kebutuhan TNI Angkatan Udara sebanyak 16 unit atau satu skuadron.
"Tapi kami kembalikan pada kemampuan keuangan negara," katanya.
Sebelumnya, Menhan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, ada sekitar 5-6 usulan pengganti pesawat tempur TNI AU yang sudah berusia 30 tahun tersebut. Namun, dirinya meminta agar dilakukan pembobotan dan ditambah spesifikasi teknis, sehingga ditemukan pesawat yang tepat untuk gantikan F-5 Tiger.
F-15 Strike Eagle |
Menhan berharap agar keputusan untuk memilih pesawat tempur pengganti itu segera diputuskan, agar pada rencana strategis (Renstra) II 2015-2019 dapat dilakukan pembelian, sehingga datang tepat pada waktunya.
"Saya berharap pesawat tempur yang canggih tersebut mampu membawa peluru kendali jarak jauh," ujarnya.
Sumber : ANTARA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar