Siapakah orang dalam yang berkhianat itu? Ya… dia adalah si penelpon yang menyembunyikan ponselnya di sebuah kotak besi. Siapa yang di teleponnya?
Sebelumnya: Three Days Episode 2 part 1
Di jalanan yang sedang diamankan polisi karena terjadi banyak kecelakaan akibat pemadaman lampu melintaslah sebuah truk putih besar bertulisan Jaesin Telecom. Itu adalah truk yang dikendarai orang yang pernah dicurigai Bo Won dan si pria asing yang mengejar Bo Won.
Si Pria asing mendapatkan telepon, dia bertanya pada si penelpon apakah tubuhnya sudah ditemukan? Entah apa jawabannya, hingga kemudian dia mengulang pertanyaan si penelpon. “Apakah muncul sebuah masalah? Tidak. Tidak perlu khawatir, kami akan mengurusnya”
Setelah menutup telepon, si pria asing menatap ID Card Yoon Bo Won. Apa yang akan dia lakukan pada Bo Won?
Dengan tertatih-tatih Bo Won tiba di perkampungan. Para penduduk berada di luar akibat pemadaman lampu. Mereka menyambut Bo Won dengan berbagai pertanyaan. Dari mana saja Bo Won? Saat ini suasana sedang genting.
Para penduduk melapor bahwa terjadi pemadaman lampu besar-besaran hingga ponsel pun menjadi rusak dan tidak dapat digunakan lagi. Mobil juga menjadi tidak berfungsi, sehingga terjadi banyak kecelakaan. Sejak tadi mereka mencari Bo Won untuk melapor. Bahkan mereka mendengar bunyi tembakan dari arah Cheongsoodae, apakah akan terjadi perang?
Bo Won yang tadinya sedang menahan sakit sangat kaget mendengarnya. “Bunyi tembakan?” Melihat keadaan Bo Won para warga bertanya apakah terjadi sesuatu? Apakah Bo Won baik-baik saja? Bo Won tersenyum dan berkata dia baik-baik saja. Untuk saat ini dia akan menyelidikinya terlebih dahulu, dia meminta warga untuk tenang dan lebih baik masuk ke dalam rumah masing-masing.
Bo Won pun pamit pergi menuju kantor polisi dilepas oleh para warga yang merasa cemas dan berharap Bo Won bisa kembali dengan selamat.
Cha Young mengantar Tae Kyung untuk bertemu dengan Chief Ham, Tae Kyung ingin mengatakan sesuatu yang penting pada Chief Ham secara pribadi.
Chief Ham mengajak Tae Kyung berbicara di sebuah ruangan, dia memerintahkan agar Tae Kyung menyelesaikan apa yang ingin disampaikannya delam 5 menit. Tae Kyung berkata apa yang dia katakan mungkin terdengar tidak masuk akal dan tidak akan ada orang yang mempercayainya. Jadi anggaplah sebagai omong kosong belaka namun meminta Chief Ham untuk mendengarkannya.
Flash Back
5 Maret jam 19.45
15 menit sebelum kejadian
Presiden dan dua pengawalnya sedang berada di area memancing. Pengawal lainnya berjaga di area yang lain.
Sambil membayangkan adegan tersebut, Han Tae Kyung mengatakan, bahwa pelaku menggunakan EMP untuk menutup mata mereka.
Si Pria asing memasang EMP di tiang listrik yang dipanjat Bo Won, setelah selesai dia dan rekannya masuk mobil dan berkata bahwa mereka harus pergi sejauh mungkin karena semua alat elektronik dan semua mobil akan rusak dalam waktu 15 menit. Rekannya mengerti dan segera menjalankan mobilnya.
Pada Tanggal 5 Maret, jam 20:00 EMP itu pun meledakan gelombangnya dan memadamkan semua listrik yang terhubung pada tiang listrik tersebut dan merusak semua perangkat elektronik yang bisa rusak karena gangguan gelombang elektromagnetik.
End of Flash Back
Chief Ham berkata, mereka sudah tahu jika pelaku menggunakan EMP. Jika itu yang ingin dikatakan Han Tae Kyung lebih baik mereka mengakhirinya sampai disini saja.
Tae Kyung melanjutkan omongannya, Tembakan itu berasal dari arah jam 7, arah barat daya area pemancingan. Titik yang tepat untuk menembak adalah titik 302 dan 301. Tapi… bagaimana jika selain kedua lokasi tersebut ada tempat lain yang mungkin merupakan tempat peluru itu berasal.
Chief Ham tampak kaget mendengar kata-kata Tae Kyung, dia berpendapat tidak ada titik lain yang pas menuju ke area pemancingan selain kedua titik itu.
“Bagaimana jika seseorang membuat titik itu?” Tae Kyung bertanya dengan serius.
Saat terjadi pemadaman karena ledakan EMP, semua orang menjadi panik dan bergegas mencari tahu apa yang terjadi. Di sebuah ruangan yang ada di Cheongsoodae, seseorang mempersiapkan senjatanya untuk menembak ke area pemancingan.
Saat lampu di area pemancingan padam dan pengawal menjadi lengah, snipper menembakan peluru nya ke Agen pertama tepat di kepalanya. Agen 2 refleks melindungi presiden dan menerima peluru kedua di dadanya. Presiden panik dan akhirnya peluru ke tiga di tembakan ke dada presiden hingga presiden terjatuh ke air.
Tembakan itu membuat semua orang panik, hingga tidak ada yang menyadari ada orang yang menutup dan mengunci kembali gerbang lapang tenis yang di buka untuk memberikan jalan pada si snipper melakukan aksinya.
Han Tae Kyung berkata, para pelaku meledakan EMP bukan untuk membantu mereka melarikan diri, tetapi untuk melindungi snipper yang sebenarnya.
Chief Ham mencerna maksud Tae Kyung, “Jadi kau ingin mengatakan, penembakan itu terjadi dari markas dinas Pasukan Pengaman Presiden?”
Rasanya itu tidak masuk akal, saat itu ada lebih dari 30 agen yang ada di kantor pusat. Menghindari semua mata orang-orang itu, apakah mungkin pelaku bisa melakukan penembakan?
Markas dinas Pasukan Pengaman Presiden tidak membatasi gerakan para agennya. Saat mereka sedang beristirahat, itu adalah waktu yang paling lengah, apalagi terjadi pemadaman karena EMP. Dalam keadaan darurat seperti itu, paa agen akan segera bergegas menuju VIP. Tidak akan ada agen yang khusus memperhatikan apa yang terjadi di markas petugas keamanan.
Tae Kyung berdiri dan berjalan ke dekat jendela. Dia menetap jendela itu dan membukannya. Dia membayangkan seseorang yang melakukan penembakan dari tempat itu. “Tentu saja bukan itu saja alasannya, Ada alasan lain mengapa para Agen tidak menangkap pergerakan pelaku”
“Itu karena… Disinilah penembakan terjadi, di kantor Kepala” Chief Ham tampak kaget dengan asumsi Tae Kyung. “Aku tidak berpikir bahwa Anda akan melakukan hal seperti itu. Saat jam 20:00, siapakah yang berada disini?” Han Tae Kyung bertanya Chief Ham, tanpa mencurigainya sama sekali.
Namun Chief Ham malah berkata. “Itu hanya asumsi mu saja. Penembakan terjadi dari titik 302”
Tae Kyung mendengar suara jam yang berdetak. Tunggu… apa ini? Saat EMP meledak, semua alat elekronik bisa tidak berfungsi. Mobil, walkie-talkie, notebook, ponsel, lampu neon dan juga jam. Semua jam yang ada, baik itu jam tangan dan jam dinding berhenti di angka 8, lalu mengapa Tae Kyung bisa mendengar suara jam yang berdetak.
Tae Kyung pernah mendengar tentang sebuah jam yang terlindungi dari signal EMP yang dikembangkan di Rusia. Tae Kyung mencari dari mana suara jam itu berasal dan dia menemukan jika suaranya berasal dari jas milik Chief Ham.
Tae Kyung menemukan jam itu, jam yang sama sekali tidak rusak bahkan setelah ledakan EMP. Tae Kyung jadi mencurigai Chief Ham. Dia tidak tahu jika Chief Ham memiliki banyak kepentingan dalam masalah EMP. Apakah Chief Ham sudah tahu bahwa akan ada serangan EMP.
Merasa tidak bisa melarikan diri lagi, Chief Ham menodongkan pistolnya pada Tae Kyung. Melihat tingkah Atasannya Tae Kyung merasa sangat kaget, “Apakah itu benar-benar Anda?”
Sambil menondongkan pistol, Chief Ham berusaha membela diri, “Presiden bukanlah orang yang layak kita lindungi. Dia telah melakukan hal-hal yang tidak seharusnya di lakukan”
Tae Kyung merasa geram mengetahui kenyataan bahwa Chief Ham lah yang menembak presiden.
“Jadi? Anda juga membunuh Ketua Petugas Eksekutif dan juga seorang anggota Timnya?” Tae Kyung tidak bisa membendung amarahnya. Chief Ham membela diri dia melakukan hal itu untuk mencegah timbul lebih banyak korban
Tae Kyung tidak habis pikir, pengorbanan apa yang harus dilakukan dengan membunuh orang? Chief Ham minta maaf, dia berharap tidak ada orang yang akan terluka lagi setelah Tae Kyung. Chief Ham masih menodongkan pistolnya bersiap menembak Tae Kyung.
Tae Kyung bertanya, “Bagaimana dengan Ayahku? Apakah Anda juga yang melakukannya? Dokumen Rahasia tahun 98. Apa karena hal itu Anda membunuh Ayahku?” Chief Ham tidak menjawab, dia bersiap menarik pelatuknya.
Tae Kyung tentu saja tidak ingin mati begitu saja, dia menyerang Chief Ham dan mendorongnya. Membuat Chief Ham lengah sehingga dia bisa melarikan diri dengan melompat dari jendela. Chief Ham segera bangun dan menembaki Tae Kyung yang melarikan diri membuat para pengawal yang lain kaget dengan suara tembakan itu.
Saat mendengar suara langkah kaki mendekat ke ruangannya, Chief Ham melukai tangannya dengan sebuah tembakan, sementara Tae Kyung di kejar oleh para pengawal lainnya.
Cha Young dan yang lainnya tiba di ruangan Chief Ham dan bertanya apa yang terjadi. Chief Ham berkata Han Tae Kyung melarikan diri lewat jendela. Semua orang kaget mendengarnya.
Saat luka Chief Ham di obati, tubuh Presiden belum juga ditemukan. Chief Ham mengatakan bahwa mereka telah menemukan salah satu tersangka pelaku penembakan Presiden. Tak lain dan tak bukan adalah salah satu Agen Pasukan Pengaman Presiden, Han Tae Kyung.
Han Tae Kyung resmi dijadikan tersangka untuk kasus ini dan diburu oleh ratusan agen dan pengawal. Cha Young pun ikut mengejarnya meski dia masih belum yakin apa yang sebenarnya terjadi.
Tae Kyung terus berlari menerobos hutan untuk terlepas dari kejaran semua orang. Dia teringat pertanyaannya pada Chief Ham, apakah dia juga membunuh Ayahnya? Apakah Ayahnya di bunuh karena kasus Dokumen Rahasia tahun 98? Tae Kyung juga teringat saat Presiden bertanya apakah Tae Kyung menerima barang-barang peninggalan Ayahnya? Lalu Yoon Bo Won bertanya padanya apakah dia menerima Amplop putih yang berisi dokumen dari barang-barang peninggalan Ayahnya itu?
Tae Kyung harus mencari jawaban dari semua pertanyaan itu untuk bisa mengetahui kebenaran apa yang sedang di sembunyikan. Tae Kyung bersembunyi di balik pohon, dan dia mengeluarkan kartu nama Bo Won dari dompetnya, sepertinya Bo Won lah yang harus di temuinya saat ini.
Tae Kyung kembali berlari hingga tiba di jalan raya. Dia mengambil mobil dari seorang pengendara yang sedang melintas dan Cha Young terlambat untuk menghentikannya. Kali ini Han Tae Kyung berhasil melarikan diri.
5 Maret jam 21: 30
Satu Setengah Jam setelah Insinden Penembakan
Yoon Bo Won tiba di kantor polisi yang gelap gulita, dia mencoba menggunakan radio panggil, tapi tak berfungsi. Dia mencoba telepon awalnya bisa terhubung namun tiba-tiba terputus. Apa yang terjadi? Bo Won awalnya tidak sadar jika di samping kantor polisi sejak tadi ada truk putih bertuliskan Jaeshin Telecom.
Bo Won mencari cara lain, dan akhirnya dia menyadari dirinya dalam bahaya saat melihat tulisan Jaeshin Telecom di luar jendela. Benar saja, pria bertopi yang dicurigainya datang dan berusaha membuka pintu. Bo Won berlari ke arah lain, dan dia melihat pria asing yang merupakan partner pria tadi.
Bo Won mencoba melarikan diri dengan masuk ke salah satu ruangan dari kantor polisi itu. Kedua pria di luar berusaha membuka pintu ruangan tempat Bo Won bersembunyi. Bo Won mencari jalan keluar dan dia membuka jendela kemudian meloncat dari jendela itu untuk melarikan diri.
Seseorang menyekap mulut Bo Won, ternyata itu adalah Tae Kyung, Bo Won merasa lega. Keduanya segera masuk ke dalam mobil yang di bawa Tae Kyung. Akhirnya, Bo Won pun berhasil lepas dari kejaran kedua penjahat yang ingin membunuhnya itu.
Bo Won meminta Tae Kyung segera menjalankan mobilnya agar mereka benar-benar terlepas dari kedua orang itu? Tae Kyung penasaran siapa orang-orang itu sebenarnya? Awalnya Tae Kyung berpikir mereka sedang mengejar Tae Kyung, tapi sepertinya mereka sedang mencoba untuk membunuh Bo Won.
Bo Won tidak menjawab pertanyaan Tae Kyung, dia bertanya apakah Tae kyung punya ponsel, dia harus segera membuat laporan. Ponsel Tae Kyung tentu saja rusak. Bagaimana dengan senjata? Tidak punya juga. Bo Won menjadi panik. Bagaimana bisa seorang Agen tidak memiliki senjata. Dengan dingin Tae Kyung berkata, “Jika aku punya senjata, aku tidak akan melarikan seperti ini”
Tae Kyung semakin penasaran siapa sebenarnya mereka? Bo Won awalnya ragu, namun akhirnya dia mengatakannya juga, “Orang-orang itu adalah tersangka pembunuhan Ayahmu” Tae Kyung langsung menghentikan mobilnya saking kagetnya. “Apa yang kau katakan? Kau berkata,.. mereka adalah orang-orang yang membunuh Ayahku?”
Chief Ham mendapatkan laporan bahwa Tae Kyung berhasil melarikan diri, namun Cha Young meminta di buatkan surat penangkapan resmi dari polisi dan melaporkannya sebagai surat perintah darurat nasional. Chief Ham tentu saja akan membuatnya dan meminta Cha Young pergi.
Sebelum keluar Cha Young ingin bertanya satu hal, “Apakah Agen Han Tae Kyung benar-benar menembak Anda?” Chief Ham kaget mendengarnya, dia langsung menggerakan tangannya ke arah saku celana belakangnya tempat dia menyimpan pistol. Cha Young merasa tegang, tapi ternyata Chief Ham hanya memasukan tangannya ke dalam saku celana.
Chief Ham bertanya, apa maksud Cha Young bertanya seperti itu? Cha Young mengatakan jika Han Tae Kyung mencurigai bahwa penembakan terjadi dari dalam Cheongsoodae. Chief Ham berkata Tae Kyung berbohong agar dia bisa melarikan diri.
Gerbang lapang tenis memang sering di buka, jika gerbang itu terbuka pasti langung terlihat dari Kantor pusat, tapi saat penembakan itu terjadi gerbangnya tertutup. Chief Ham memeriksa gerbang itu di sore harinya dan masih tertutup.
Tim Pencari presiden akhirnya menemukan tubuh seseorang di dalam air, “Kami menemukan dia” mereka melaporkan hal itu pada semua orang. Chief Ham dan yang lainnya bergegas ke area pemancingan untuk melihat bagaimana kondisi Presiden.
Bo Won membawa Tae Kyung ke Lokasi kecelakaan Ayahnya dan menceritakan bagaimana kronologis kematian Ayah Tae Kyung hari itu. Jam 02:00 dia mendapatkan laporan ada ada orang yang mengemudi dengan kondisi berbahaya. Bo Won yakin ada mobil lain disana, tapi tidak ada saksi. Dia sengaja memasang spanduk untuk mencari saksi namun tidak ada yang melapor hingga sekarang.
Tae Kyung turun menuju tempat mobil Ayahnya terguling, dia membayangkan Ayahnya yang sedang terluka ada disana, berpikir betapa menderitanya sang Ayah saat itu. Tae Kyung bertanya apakah saat itu Ambulans segera datang? Bo Won membenarkan. Setidaknya Ayah tidak lama merasakan sakit akibat kecelakaan itu. Tae Kyung terlihat sangat sedih membayangkan sang Ayah yang terluka di dalam mobil yang rusak malam itu.
Bo Won menatap Tae Kyung dan membayangkan saat pertama kali dia melihatnya di pemakaman. Bukan sebagai seorang Petugas Keamanan Kepresidenan, tetapi sebagai seorang anak yang kehilangan Ayahnya.
Hari ini Bo Won melihatnya lagi, Tae Kyung yang bersedih karena Ayahnya yang meninggal. Kesedihan Tae Kyung sudah menjadi bukti yang cukup bahwa pria itu pasti sangat menyayangi Ayahnya.
Tim Pencari membawa kantung mayat itu ke area pemancingan, sementara Chief Ham, Chief Shin dan yang lainnya menanti mereka. Saat Mayat telah di pindahkan ke area pemancingan dan diletakan di hadapan semua orang, Chief Ham bertanya, “Apakah Presiden mati?” Tim pencari yang sejak tadi tampak sedih meminta agar mereka memeriksanya sendiri.
Kantung Mayat itu pun di buka, dan semua orang, terutama Chief Ham tampak kaget melihatnya.
Tae Kyung bertanya tentang orang-orang yang mengejar Bo Won tadi, apakah dia yakin mereka adalah orang yang membunuh Ayahnya? Bo Won sangat yakin, Ayah Tae Kyung mengatakan mereka sedang mencari amplop putih yang ada di jok penumpang mobilnya.
Bo Won membayangkan saat Ayah Tae Kyung yang terluka parah mengatakan hal itu padanya. Ayah Tae Kyung mengatakan File itu penting. Tae Kyung memastikan apakah di Amplop itu tertulis Dokumen Rahasia 98? Iya,,, benar sekali. Tapi amlplop itu menghilang bahkan setelah dia menanyakannya pada petugas polisi lain yang menangani kasus kecelakaan itu.
Mayat itu bukan Presiden.. Baju yang dipakai mayat itu adalah baju yang di pakai presiden saat pergi ke area pemancingan. Tapi… Mayat itu bukan Presiden? Apa yang sebenarnya terjadi? Jika orang yang tertembak itu bukan Presiden kemanakah Presiden sebenarnya?
Presiden yang terluka di pelipisnya berada di tengah hutan, sepertinya Presiden mengalami kecelakaan mobil akibat EMP.
Flash back
Presiden sedang bersama Han Ki Jun, Ayah Tae Kyung. Presiden bertanya pada Han Ki Jun, “5 Maret. Pada hari itu, akhirnya semuanya akan berakhir?” Han Ki Jun membenarkan, “Anda akan berlibur selama 3 malam 4 hari ke Cheongsoodae. Jika kita melewatkan rentang waktu itu, kita akan berada dalam bahaya. Itu kesempatan terakhir kita”
Han Ki Jun menjelaskan jika rencana mereka tidak akan semudah yang dipikirkan. Kemungkinan Presiden berada dalam bahaya sangatlah besar. Tapi ini adalah kesempatan teakhir dan Presiden harus berhati-hati
“Baik Dinas Keamanan Kepresidenan maupun Kantor Sekretaris, jangan percaya pada siapa pun. Anda tidak bisa mempercayai siapa pun kecuali kami”
Bo Won dan Tae Kyung saling berhadapan di jalan raya tempat kecelakaan Ayah Tae Kyung. Sebuah Truk besar bertuliskan Jaeshin Telecom itu melaju ke arah mereka.
Apakah truk itu bermaksud menabrak mereka? Sementara Keadaan Presiden yang terluka belum diketahui siapa pun.
Komentar:
Tae Kung dan Bo Won pasti selamat kan yah? Tentu saja, jika mereka mati minggu depan, lalu siapa yang akan mengungkap misteri besar di balik hilangnya Presiden tersebut.
Ahh… Jadi Presiden menghilang bukan karena di culik toh, dia memang berniat pergi ke suatu tempat untuk menyelesaikan sesuatu secara diam-diam. Dia membutuhkan alibi, karena itulah dia menempatkan seseorang untuk menggantikannya di area memancing. Rencana itu tentu saja sama sekali tidak di ketahui oleh Chief Ham, sehingga dia tetap menjalan kan rencananya menembak Presiden di tanggal 5 maret.
Apa yang sebenarnya sedang direncanakan Presiden dan Han Ki Jun? Rahasia besar apa yang sebenarnya mereka sembunyikan? Hingga Han Ki Jun harus merelakan nyawanya karena orang-orang yang menginginkan dokumen rahasia itu.
Bagaimana Presiden pergi dari Cheongsoodae, hmm,, aku rasa Presiden pergi bersama tamu yang mengunjunginya di Cheongsoodae, siapa nama tamunya waktu itu, Kim Gyu Shik yah kalao tidak salah. Entah siapa tamu itu, tapi si tamu tentunya merupakan bagian dari ‘kami’ yang dimaksud oleh Han Ki Jun.
Dan begitulah,,, jadi pelaku penembakan itu adalah Chief Ham, heu… padahal aku hampir saja tersentuh saat dia mengatakan pelaku penembakan itu bukan Han Tae Kyung pada Chief Kim. Aku pikir Chief Ham percaya pada Tae Kyung, tapi ternyata.. ya memang bukan Tae Kyung, toh dia pelakunya.
Oke, jadi ini bukan drama yang sedang mencari siapa pelaku kejahatannya, tapi bagaimana cara membuktikan bahwa dia bersalah dan seharusnya diadili sesuai hukum yang berlaku. Khas Kim Eun Hee sih ini^^
Tapi aku yakin, Chief Ham bukan dalang utama dalam masalah ini. Pasti masih ada lagi, orang dengan jabatan yang lebih tinggi yang menginginkan kematian Presiden. Lalu apa hubungannya Jendral Yang meninggal tiba-tiba seperti itu?
Huft, kasus di Three Days benar-benar ruwet dan njelimet. Susah di ketahui siapa yang benar dan salah. Terutama setelah Chief Ham mengatakan bahwa Presiden bukan orang yang pantas mereka lindungi, kesalahan besar apa yang dilakukan Presiden di masa lalu sebenarnya?
Cha Young cukup realistis dengan bertanya apakah Chief Ham benar-benar di tembak Han Tae Kyung? Halooo,,,, Tae Kyung gak punya senjata lho... gimana dia bisa nembak Chief Ham, heeeuu... aku rasa Cha Young jadi sedikit mencurigai Chief Ham, dan mungkin dialah yang akan membantu Han Tae Kyung dari dalam untuk mencari kebenaran dari kasus yang njelimet ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar