Pagi-pagi ini dikala banyak bola mata menyaksikan laga World Cup antara Jerman dan Spanyol, kita dikagetkan dengan berita peristiwa penganiayaan salah satu aktivis ICW.
Entah berkelindan atau tidak, banyak pihak kemudian menghubungkannya dengan peristiwa pelemparan bom molotov ke kantor TEMPO beberapa hari lalu.
Apapun motif di balik semua itu, bagi saya segala bentuk teror harus dilenyapkan. Masyarakat butuh rasa aman dan nyaman dalam kesehariannya.
Untuk mencurahkan isi hati maka di saat senggang saya tulis beberapa bait sebagai rasa belasungkawa kepada para korban dan keprihatinan mendalam atas merebaknya teror akhir-akhir ini.
Semoga bisa menggantikan sementara kewajiban saya sebagai salah satu bagian masyarakat yang masih peduli pada suara kebenaran dan keadilan di negeri ini. Check this out!
---
“LAWAN TEROR!”
Tempo & ICW in da House yo’..
Gelorakan semangat anti korupsi.
Lawan teror walau penuh intimidasi.
Molotov, parang, atau di balik jeruji.
Kita jangan pernah surut berhenti.
Hujan pun mulai membasahi bumi.
Tanda berkabung terhadap ibu pertiwi.
Mari semua, suarakan hati nurani.
Bergerak, bersama masyarakat madani.
Reff: Seret pelaku segera diadili.
Tegakan hukum, gunakan logika pasti.
Jangan seperti sinetron di layar TV.
Drama kosong, penuh manipulasi!
Ini adalah murni suara hati.
Tak terbendung melihat kondisi terkini.
Ku hanya bisa berucap lewat ibu jemari.
Semoga Tuhan mendengarkan syair ini.
Jakarta, 8 Juli 2010 – 10:30 WIB
Diposting pertama kali via Twitter: @panmohamadfaiz
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar