5 Kalimat Sakti Perusak Hubungan
SEJUMLAH kalimat tertentu yang Anda pikir sepele bisa berubah menjadi bumerang yang menghancurkan suatu hubungan. Setiap kali bertengkar, berhati-hatilah bersilat lidah jika tidak ingin kehilangan orang yang sesungguhnya masih Anda sayangi.
Nah, berikut ini adalah sejumlah kalimat yang sebaiknya dihindari, agar tidak merusak hubungan Anda dengan kekasih:
1. ''Kita putus!''
Anda pasti tidak akan mengatakan kepada atasan bahwa Anda berhenti, jika tidak berniat mengundurkan diri. Nah, hal yang sama seharusnya juga berlaku dalam sebuah hubungan kasih. Tapi, kadang orang tergoda mengucapkan kata 'putus', meski pun hanya ditujukan sebagai ancaman.
Simpan kata 'putus' hanya jika Anda benar-benar memaksudkannya, bukan sekadar gertak sambal. Bagaimana jika si dia ternyata mengiyakan ancaman tersebut dan meninggalkan Anda?
2. ''Kenapa sih kamu (tidak) seperti mantanku?''
Anda mungkin memiliki beberapa mantan kekasih dengan sejumlah sifat yang Anda suka dan benci. Namun, jangan pernah membanding-bandingkan kekasih baru Anda dengan lelaki dari masa lalu. Hal itu hanya akan menyakitkan hatinya. Setiap orang ingin dianggap spesial, dan tidak dibanding-bandingkan.
3. ''Kamu memang payah!''
Anda mungkin merasa frustrasi dengan kekasih yang tidak bisa memenuhi semua tuntutan Anda dengan sempurna. Namun, hal itu tidak dapat dijadikan alasan untuk meledak dan menyebutnya payah. Umpatan tersebut hanya akan melukai harga diri dan hubungan Anda.
4. ''Sudah dari sananya.''
Sebelum Anda dan kekasih bertemu lantas menjalin hubungan, Anda mungkin memiliki sejumlah kebiasaan lama yang ternyata tidak berkenan di hatinya. Misalnya keras kepala, sering terlambat, membatalkan janji tiba-tiba, atau terlalu boros. Jika kekasih mengkritik salah satu kebiasaan buruk Anda, jangan langsung bersikap defensif dan mengatakan itu sudah jadi sifat Anda dari dulu. Setiap orang secara alami berubah seiring bertambahnya usia. Membela diri dengan mengatakan, ''Sudah dari sananya,'' hanya membuktikan betapa piciknya Anda.
5. ''Kamu juga dulu begitu!''
Tidak bijaksana mengungkit-ungkit masa lalu dan menjadikannya pembenaran atas apa yang Anda lakukan sekarang. Jika kekasih marah karena Anda ketahuan jalan dengan lelaki lain, Anda tidak bisa membela diri dengan mengatakan, ''Kamu juga dulu selingkuh!'' Perbuatannya dulu salah, namun Anda menerimanya kembali. Hal itu adalah konsekuensi atas keputusan Anda sendiri, namun tetap tidak dapat dijadikan pembenaran atas apa yang kini dilakukan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar